le grand voyage

j'ai triste.....* sok prancis nih anggi hehe..*
kesan pertama itulah yg dirasakan pas liat itu film, sabtu malem secara g sengaja nonton di metro tv, setelah saya menikmati sabtu siang bersama sahabat istimewa saya *sengaja g nyebutin nama takut yg bersangkutan ngamuk2 dan g mau lagi diajak lg..*

le grand voyage merupakan film produksi 2004 *menurut informasi di internet* dengan peraih Film Terbaik Venice Film Festival, menceritakan tentang perjalanan panjang (le grand voyage) ayah dan anak dimana sang ayah merupakan imigran yg menetap di prancis yg masih memegang teguh budaya arab dan islam dan si anak/reda merupakan generasi modern yg lahir di tengah modernisasi prancis sebagai negara maju dan liberal.. dari prancis selatan menuju arab saudi tepatnya mekkah dengan melintasi kota-kota di eropa seperti Italia, Slovenia, Kroasia, Serbia, dan Bulgaria. Menyeberang ke Turki, Suriah, Yordania, hingga Arab Saudi dengan mengendarai mobil peugeot bobrok warna biru dengan tujuan melakukan ibadah haji.Banyak hal-hal menarik selama perjalanan mereka yang melintasi ragam budaya, bahasa,cuaca , tentang paspor yg ditahan di perbatasan turki , tentang jalan-jalan yang menyesatkan, melewati musim-musim yang meyesatkan, terjebak salju di pegunungan bulgaria, bertemu orang aneh di italia, bertemu mustafa yang membantunya di perbatasan turki dan ingin turut serta ibadah haji ke mekah dan akhirnya ketahuan bahwa mustafa itu sebernnya hanya seseorang yang ingin mengambil uang dari mereka, tentang pertentangan ayah dan anak karena sang ayah memberi uang kepada pengemis di damaskus ketika perbekalan mereka menipis.., * aduh lupa lagi hal2 menariknya, liat sendiri deh klo pengen jelasnya*

ada hal yang sangat istimewa dari film itu, yakni percakapan mereka pada sebuah trotoar di Bulgaria ketika keduanya terpaksa berlindung dari empasan badai salju dan ketika itu mobil mereka pun mogok usai melintas sepertiga benua Eropa ”Mengapa ayah tak naik pesawat terbang saja ke Makkah? Itu akan lebih mudah” tanya anaknya/ Reda pun akhirnya pecah.
”Air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit,” jawabnya ayahnya.
”Ya, begitulah air laut menemui kemurniannya. Ia harus mengangkasa melewati awan. Inilah mengapa lebih baik naik haji berjalan kaki ketimbang naik kuda. Lebih baik naik kuda ketimbang naik mobil. Lebih baik naik mobil ketimbang naik perahu. Lebih baik naik perahu ketimbang naik pesawat terbang…” tambah ayahnya lagi...
sang ayah ingin memurnikan jiwanya seperti air laut yang menguap dan menjadi murni diangkasa, demikian pula sang ayah akhirnya menemui kemurnian nya di baitullah . ia wafat di situ.., ending film yang sangat menyayat hati *halah lebay euy*

klo dicermati lebih dalam sebenarnya kita juga dalam sebuah le grand voyage(perjalanan panjang) bkn??perjalanan ketikan kita diciptakan dari setetes air hina (mani), menjadi segumpal darah,lalu segumpal daging, kemudian menjadi bentuk yang sangat sempurna dinamakan manusia lalu ditiup roh, kemudian lahir menjadi seorang bayi mungil yg imut2 * seperti saya, weeks*, lalu menjadi anak balita, abg *fase paling nyebelin orang tua*, dewasa, tua, mati.... * subhannallah*..,
Lalu tujuan apakah dalam hidup ini?? ibadah *kt guru ngaji saya* dan saya pun setuju..
jadi seperti air laut yang menguap melewati awan ketika menemui kemurniannya, seperti jiwa kita yang menguap melewati berbagai ujian bertujuan untuk mensucikan hati dan jiwa ketika menghadap ke haribaan-Nya , jadi ujian itu bagian dari proses pensucian jiwa kita..,saya selalu berdoa agar menjadi orang yang khusnul khatimah, orang yang sedikit demi sedikit tidak terus memikirkan duniawi seperti selalu ingin dipuji ingin dicintai,ingin dihormati,ingin dihormati, ingin kekuasaan, ingin istri cantik * eh.., saya masih mau klo ini mah asal yang solehah*.., biarlah saya beribadah dengan tenang tidak terganggu urusan duniawi dan keegoisan saya.., untuk dapat memurnikan jiwa dan hati saya

* loh kok ky g nyambung akhir2 tulisannya..*